Powered By Blogger

Monday, 8 July 2013

SETEGUK SIRAP , SESUAP KHUSYARI-PART 13

Hari-hari ku yang padat dan sibuk penuh dengan pelbagai adegan yang membentuk diri dan mempelajari erti hidup yang hakiki.

Dalam kesibukan mengurus,merancang,menyelusuri,dan menjalani kehidupan seharian ku di tengah kegersangan padang pasir,kadangkala fikiran mula menafsir dan mencongak insan-insan yang bakal ku temui untuk berkongsi idea dan wawasan.

Takdir dan ketentuan itu indah dan menarik sekali kerana sumbernya dari langit Illahi.Perkenalan  dan pertemuan itu sesuatu yang ajaib bagi yang celik merasa.Takdir untuk suatu perkenalan itu sememangnya mampu datang dengan pelbagai cara walau beribu batu terpisah.

Walau pertemuan dan perkenalan itu masih baru,tetapi ketahuilah dan fahamilah bahasa hati kerana dalam berbicara,hati tetap jujur walau lisan mengukir beribu kata membina.Keikhlasan hati sesuatu yang pasti kita semua mampu merasa,cuma kadangkala,kita mengelak untuk menerima hakikat sebenar yang lahir  dari keikhlasan hati seseorang.

Kita lebih mudah terpedaya dengan dusta dan reka cerita walau kita dapat membeza.Hargailah mereka yang masih di sisi kita kerana belum tentu kita punya selamanya untuk bersama.

Kelak,yang pergi tetap tidak akan kembali dan akhirnya baru kita mula menyedari dan menghargai apa itu keikhlasan,pengorbanan,dan kejujuran dalam sebuah perhubungan.

Aku menyerahkan sepenuhnya hati dan jiwa buat penciptaku Allah SWT,rasulku Muhammad contoh idola dan buat insan yang telah dipilih Allah untuk aku memilihnya.

Pilihanku atas kehendak takdir dan ketentuan Dia...tiada apa yang perlu ditanya dan tiada apa yang perlu dihairankan.Hidupku dan matiku telah tertulis di Luh Mahfuz.

Mungkin belum tentu aku punya banyak masa untuk diberi,kerana pada hakikatnya,aku milik Dia.

Aku tidak punya harta namun ambil dan kenanglah ini sebagai tanda ingatan:

WASIAT RASULULLAH KEPADA SITI 
AISYAH.RA. 
Rasulullah SAW berucap kepada 
Aisyah, 
"Wahai Aisyah, janganlah kamu tidur 
sebelum mengamalkan empat 
perkara, yaitu"; 

 1. Hatamkanlah (tuntaskan membaca) Al Quran, 

2. Jadikanlah para Nabi itu yang memberi syafaat (pertolongan) bagimu di hari kiamat   nanti, 

3. Jadikanlah kaum muslimin itu ridla kepadamu, 

4. Lakukan ibadah haji dan umrah. 

Sesudah bersabda demikian Rasulullah SAW masuk untuk melakukan shalat, 
maka tinggallah Aisyah sendiri di  Tatkala Rasulullah SAW sudah selesai shalat, Aisyah berkata kepadanya, "Ya, Rasulullah, empat perkara amalan di atas itu bagi bapakku, ibuku dan saudara wanitaku pada saat sekarang tidak mungkin melakukannya". Mendengar 
penuturan Aisyah tersebut Rasulullah SAW tersenyum, seraya berkata,.. 


"Ketika kamu membaca Surat Al Ikhlas sebanyak tiga kali, itu berarti sudah menghatamkan Al Quran. Ketika kamu membaca shalawat kepadaku dan kepada nabi (yang datang)sebelumku, itu berarti kamu kan memperoleh pertolongan syafaat besok pada hari kiamat. Ketika kamu memohonkan ampunan kepada seluruh orang mukmin, maka mereka semua ridla kepadamu. Ketika kamu membaca kalimat - maha suci Allah, segala puji bagi 
Allah, tiada tuhan selain Allah dan Allah maha besar- maka kamu (sama dengan) melakukan ibadah haji dan umrah".(riwayat Bukhari) 

Empat hal yang diwasiatkan Rasulullah SAW kepada Aisyah itu merupakan pegangan hidup bagi setiap orang yang beriman dan juga pelindung bagi keselamatan diri di dunia dan akhirat. 

PERTAMA ; Rasulullah SAW menganjurkan membaca Surat Al Ikhlas sebelum tidur karena hikmah dan keutamaannya diantaranya adalah sama dengan menghatam Al Quran. 

KEDUA ; Rasulullah SAW menganjurkan banyak membaca shalawat karena dapat melapangkan rejeki, penyelamat dari fitnah dan sebagai perantara untuk memperoleh syafaat atau perlindungan dari Rasulullah SAW di akhirat nanti. 

KETIGA ; Rasulullah menganjurkan untuk mendoakan dan menolong kepada sesama mukmin. Dengan cara demikian orang-orang mukmin akan ridla dan senang. 

KEEMPAT ; Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk membaca tasbih, hamdalah, tahlil dan takbir setiap akan tidur karena pahala dari bacaan tersebut di atas sama dengan 
melakukan ibadah haji. Ibadah haji adalah rukun iman yang harus dilaksanakan bagi orang yang mampu dan telah memenuhi persyaratan.Tidak semua ummat muslim mampu melakukannya, maka Rasulullah SAW memberikan amalan yang nilai pahalanya samadengan melakukan ibadah haji di tanah haram.

#From Tanta to Arau

To Be Continue... :)

No comments:

Post a Comment